Muaro Jambi — Jambionline.com Dunia pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi diguncang oleh dugaan pelanggaran privasi. Seorang tenaga pendidik berinisial AS mengaku mengalami tekanan psikologis dan konflik keluarga setelah surat pribadinya yang berisi evaluasi kinerja diduga dibocorkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Muaro Jambi, Suryadi. Jumat 13/10/25
Surat yang bersifat rahasia itu justru tersebar ke pihak yang tidak berwenang hingga sampai ke lingkungan keluarga. Akibatnya, hubungan AS dengan istri dan orang tuanya terguncang karena salah paham dan tekanan sosial.
Dampaknya bukan hanya psikologis, tapi juga mengoyak hubungan rumah tangga dan keluarganya.Kasus ini memantik reaksi keras dari Anggota DPRD Muaro Jambi, Usman Halik, yang menilai tindakan Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Muaro Jambi, Suryadi, sebagai bentuk ketidaketisan dan penyalahgunaan wewenang.
Kasus dugaan kebocoran surat pribadi tenaga pendidik di SMA Negeri 2 Muaro Jambi membuat DPRD angkat bicara. Usman Halik menegaskan, pemimpin pendidikan seharusnya melindungi bawahannya, bukan mempermalukan.
“Surat itu berisi catatan evaluasi kinerja saya sendiri, bukan untuk konsumsi publik. Tapi justru disebarkan tanpa sepengetahuan saya. Saya merasa harga diri saya diinjak,” ungkap AS dengan suara bergetar.
Kasus ini mendapat sorotan tajam dari Usman Halik, Anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi, yang menilai tindakan Kepala Sekolah tersebut tidak beretika dan mencoreng dunia pendidikan.
“Terkait surat pribadi, seharusnya disampaikan kepada yang bersangkutan dan tidak kepada pihak yang tidak berwenang, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tegas Usman Halik
Ia juga menyesalkan sikap Kepala Sekolah yang dinilai arogan dalam mengambil keputusan.
“Jangan merasa berkuasa karena jabatan. Kepala sekolah harus bijaksana dan melindungi bawahannya, bukan sebaliknya,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Muaro Jambi, Suryadi belum memberikan keterangan resmi terkait tuduhan tersebut.
Social Header